Okupansi Pusat Belanja Indonesia di IKN, Kalimantan Timur tembus 80 Persen

Relokasi ibu kota negara (IKN) ke Nusantara, Kalimantan Timur, telah memberikan dampak luar biasa terhadap sektor properti. Termasuk ruang ritel atau pusat perbelanjaan. Sejumlah peritel dengan jaringan toko luas baik Nasional maupun Internasional mengantre untuk mengisi atau menjadi bagian dari pusat perbelanjaan di provinsi ini. Contoh aktual adalah Big Mall Samarinda. Ini merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Kalimantan Timur dengan luas area sewa atau net leasable area 90.000 meter persegi dari total luas bangunan 200.000 meter persegi.

Pusat Belanja Indonesia_Big Mall Samarinda

Dalam tiga tahun terakhir mencatat lesatan tingkat hunian menjadi 80 persen, dengan jenama-jenama populer semacam Sogo Department Store, Uniqlo, H&M, Hypermart, Starbucks, ACE Hardware, L'occitane, dan lain-lain. General Manager Big Mall Samarinda Iman Sumantri menuturkan, meningkatnya tingkat hunian berkorelasi positif dengan pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur. "Begitu diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2019, kami mulai mengantisipasi.

Dan peritel terus menunjukkan minatnya dengan cara menghubungi kami. Kemudian, terganjal Covid-19, minat itu masih tertunda," kisah Iman kepada Kompas.com, Senin (22/1/2024). Namun, penundaan investasi itu tak berlangsung lama. Setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut, para peritel itu mulai merealisasikan ekspansinya. Akhir 2022, ungkap Iman, Big Mall Samarinda mencatat closing penambahan 28 peritel atau tenant. Setahun kemudian, capaian ini mampu dilampaui dengan tambahan lebih dari 30 tenant. Tidak hanya penambahan tenant, tingkat kunjungan pun sudah pulih kembali menuju kondisi normal.

Saat ini, pusat perbelanjaan yang dikembangkan oleh PT Borneo Inti Graha (PT BIG), tersebut dikunjungi 20.000 orang pada hari kerja atau weekdays, dan 30.000 hingga 40.000 orang pada akhir pekan atau weekend. Iman memprediksi, tingkat kunjungan dan jumlah tenant akan semakin naik selaras perkembangan IKN yang demikian masif. Untuk itu, dia sudah mengantisipasi dengan melakukan sejumlah transformasi. Antara lain tenancy mix di semua lantai. Dalam waktu dekat, lantai dua mal dengan konsep family lifestyle mall ini akan dibuat sebagai Hijab Zoning dengan sejumlah tenant papan atas Nasional. "Sebut saja Buttonscarve.

Sementara untuk peritel crowd puller akan hadir Rempah Bistro yang menyajikan kuliner Nusantara," ucap Iman. Dengan tenancy mix di setiap lantai ini, dan juga rencana penataan bagian mal yang menghadap Sungai Mahakam, akan menambah daya tarik Big Mall Samarinda. "Kami targetkan occupancy rate 100 persen sampai akhir tahun 2024," tuntas Iman.